TINGGALKAN KOMENTAR DAN ARGUMEN ANDA,TERIMA KASIH

Sabtu, 07 Desember 2013

HASIL JAWABAN TAKE HOME UJIAN TENGAH SEMESTER PSIKOLOGI PENDIDIKAN




HASIL JAWABAN TAKE HOME
UJIAN TENGAH SEMESTER
PSIKOLOGI PENDIDIKAN








                                   NAMA                         : FERI HIDAYAT SAHURI
                                   NIM                             : 1101792
                                   DOSEN PEMBINA    : Drs. Asmidir Ilyas, M.Pd., Kons.
                                                                          Sisca Folastri,S.P., MPd., Kons.











FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN  SOSIOLOGI-ANTROPOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG



1.    jelaskan  dengan lima alasan mengapa  seorang calon pendidik/guru perlu mengetahui dan memahami  psikologi  pendidikan? Beserta contoh !
jawab:
1.      Guru dapat mengetahui hakikat gejala-gejala kejiwaan anak contoh guru dapat melihat keadaan siswa kepribadiaanya karena guru juga setengah hari bersama dengan siswa,minimal 3 jam dalam sehari
2.      Guru juga dapat mengetahui tahap perkembangan anak contoh jika SD,sSMP,SMA rata mereka bersam lebih dari ttiga tahun dan untuk SD saja 6 tahun, maka dengan waktu yang begitu lam guru dapat melihat perkembangan siswa
3.      Dapat menentukan bakat dan pembawaan anak,contohnya guru dapat mengarah bakat ekstrakulikuler siswa di sekolah dan bakat-bakat yang menarik pada anak SD
4.      Dapat menggetahui cara belajar anak dan bagaimana cara membimbingnya serta mengawasi hasil belajarnya yang tepat.melihat dari proses belajar,pembelajran dan evaluasi hasil nilai siswa
5.      Guru dapat memahami keadaan siswa  dalam memcahkan masalah internal siswa, keadaan psikologis siswa dapat dipecahkan dengan kita dapat memahami psikologi dan tahap pertumbuhan dan perkembangan siswa.
Dan juga selaras dengan menurut para ahli yang dikemukakan  Dalyono, psikologi pendidikan, hal 22, Jakarta:rineka cipta,2012.[1]
1.      Menurut lidgren sebagaiman di kutip surya (1982),mnfaat psikologi pendiikan adalah untuk membantu para guru dan para calo guru dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai kependidikan dan prosesnya
2.      Chaplin (1972) menitikberatkan manfaat psikologi pendidikan untuk memecahkan masalah-masalah yang terdapat dalam dunia pendidikan dengan cara mengunakan metode-metode yang telah disusun secara rapid an sistematis
Dan pendapat Arthur S, Reber  (1988) dalam dalam buku ha 12, karangan, syah, muhibbin (2010), Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Mengemukan bahwa guru dapat melakukan beberapa hal yaitu[2]
1.      Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
2.      Pengembangan dan pembaruan kurikulum
3.      Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan.
4.      Sosialisasi proses-proses dan interaksi prosese-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
Menurut muhibbin syah ada empat perlunya guru memahami psikologi pendidikan,dalam bukunya psikologi pendidikan dengan pendekatan baru yaitu[3] ;
1.      Proses perkembangan siswa
2.      Cara belajar siswa
3.      Menghubungkan belajar dengan belajar
4.      Pengambilan keputusan untuk pengelolahaan PMB
2.    Ilustrasikan dengan contoh gambaran pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yang saudara amati di sekolah dasar. Berdasarkan pengamatn dan analisis yang dilakukan coba saudara jelaskan pertumbuhan dan perkemabangan yang mana yang sudah terpenuhi sesuai dengan tugas-tugas perkembangan! Jawaban audara dilengkapi dengan contoh!
Jawaban :
          Pertumbuhan adalah perubahan yng terjadi pada jasmaniah/fisik dan menunjukkan suatu fungsi tertentu yang baru dari organism. Disini terkait dengan perubahaan dalam besar jumlahnya, volumenya.
Dan sama juga dengan pendapat M. Dalyono dalam bukunya psikologi pendidikan[4], bahwa pertumbuhan diartikan sebagai perubahan kuantitaif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahaan kuantitaif ini dapa berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan individu dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan karena usaha dari individu dalam mwujudkannya. Contohnya perkembangan itelegensi dari seorang anak yang pesat dari usah dan lingkungan yang mendukung dalam pencapaian seorang anak, memperoleh juara kelas. Dan anak lebih suka bermain dengan teman-teman sebayanya.
Dalam Dictionary of psychology (1972) dan the penguin dictionary of psychology (1988) dalam buku psikologi pendidikan arangan Muhibbin Sah[5], mengatakan bahwa perkembangan adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organism lainnya,tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam diri organism-organisme tersebut
Anak usia SD (6-12 tahun) dalam situs (http://psikologi-artikel.blogspot.com) tulisan Faulah, disebut sebagai masa anak-anak (midle childhood). Pada masa inilah disebut sebagai usia matang bagi anak-anak untuk belajar. Hal ini dikarenakan anak-anak menginginkan untuk menguasai kecakapan-kecakapan baru yang diberikan oleh guru di sekolah. Simanjuntak dan Pasaribu (1983: 68)[6] menegaskan bahwa salah satu tanda permulaan periode bersekolah ini ialah sikap anak terhadap keluarga tidak lagi egosentris melainkan objektif dan empiris terhadap dunia luar. Jadi dapat disimpulkan bahwa telah ada sikap intelektualitas sehingga masa ini disebut periode intelektual. Hal ini sejalan dengan pendapat Nasution (1995: 44)[7] bahwa masa usia sekolah ini sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian sekolah. Pada masa ini secara relatif anak-anak mudah untuk dididik daripada masa sebelumnya dan sesudahnya
Memahami tentang murid berarti memahami  gejala atau kondisi yang dimiliki. Untuk mengetahui karakteristik gerak siswa SD, terlebih dahulu perlu untuk memahami tingkat perkembangan siswa SD menurut tingkat usianya.
Menurut pengamatan saya Anak SD merupakan anak dalam rentan umur 6-11,juga sependapat dengan pendapat ahli pada karanagn buku John W. santrock, buku psikologi pendidikan educational psychology[8].bahwa usia anak-anak menegah dan akhir 6-11 tahun,  contohnya adik saya bernama Nurfadillah Hakim yang masuk SD pada umur 6 tahun dan sekranag dia kelas 5 berumur 10 tahun, belum banyak terlihat dari dirinya baik itu merupak pertumbuhan ataupun darisegi perkembangan. Dari segi pertumbuhan sangat terlihat jelas pada pertumbuhan fisiknya, pada saat kelas 3 sd ingginya baru sekitar 100cm, tetatpi sekarang tingginya sudah mencapai 120cm. begitu juga dengan perkembangannya pada awal sd dahulu dia terlihat sangat manja dan penangis, tetapi sifat manja dan penangisnya tersebut berlahan mulai hilang seiring dengan bertambahnya usia dan kematngannya dalam berfikir.
Dilihat dari segipemenuhan kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan itu sendiri, menurut saya pada umumnya kebutuhan-kebutuhan tersebut masih belum terpenuhi. Hal ini di sebabkan oleh guru yang pada umunya tidak memperhatikan atau tidak berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan pada umumnya guru hana terokus pada materi yan di ajarkanya tanpa memperhatikan kebutuhan siswanya. Selain itu juga masih banyak guru yang terikat dengan kurikulum yang memang dirancang hanya untuk memenuhi kebutuhan siswa dari segi intelektual saja
Padahal kebutuhan siswa tidak cukup hanya pada kebutuhan intelektual saja seperti yang di jelaskan oleh Garrison (dalam mudjiran, dkk:2007)[9] ada tujuh kebutuhan khas anak-anak yaitu :
a)      Kebutuhan untuk memperoleh kasih sayang
b)      Kebutuhan untuk diikut sertakan dan di terima oleh kelompoknya.
c)      Kebutuhan untuk mampu mandiri
d)     Kebutuhan untuk mapuberprestasi
e)      Kebutuhan untuk mem[eroleh pengakuan dari orang lain
f)       Kebutuhan untuk di hargai
g)      Kebutuhan untuk mendapatkan falsafah hidup
                 Hal ini juga didukung oleh komisi perencanaan  pendidikan nasional pada national education assosaition American (dalam mustagim dkk :2007) mengatakanPada kajian psikologi pendidikan Muhammad Surya (1992) [10]mengelompokkan ada tiga ciri utama pada masa SD, yaitu:
  1. Dorongan anak untuk keluar rumah dan masuk kedalam kelompok sebaya.
  2. Keadaan fisik yang mendorong anak untuk masuk kedalam dunia permainan dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan.
  3. Dorongan mental untuk memasuki dunia konsep-konsep, logika, simbol dan komunikasi secara dunia.
  4. Sejalan dengan tiga ciri utama diatas, maka perkembangan tugas pada usia SD diantaranya:
  5. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan.
  6. Membina sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai suatu organisme yang sedang berkembang.
  7. Belajar bergaul dengan teman sebaya.
  8. Belajar berperan sebagai pria atau wanita secara tepat.
  9. Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis, dan berhitung dengan baik sesuai dengan tuntutan masyarakat.
  10. Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
  11. Mengembangkan kata hati, moral, dan skala-skala nilai.
  12. Mencapai kemerdekaan pribadi.
13.  Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga social

3.    Tahap dan tugas perkembangan anak perlu dipahami oleh guru di sekolah.sehubungan dengan itu jelaskanlah:
a.       Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan
b.      Factor yang mempengaruhi perkembangan
c.       Perbendaan pertumbuhan dan perkembangan
d.      Irama dan tempo perkembangan
e.       Prinsip-prinsip perkembangan
Jawaban :
a)      .pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan.
1.      Pertumbuahn menurut pendapat M. Dalyono[11] dalam bukunya psikologi pendidikan hal 61 bahwa “pertumbuhan diartikan sebagai perubahan kuantitaif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahaan kuantitaif ini dapa berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas.”
2.      Perkembanga menurut M. Dalyono (2012)[12] dalam bukunya psikologi pendidikan, mengatakan bahwa perkembaangan adalah suatu perubahan, dan perubahan ini bersifat kuantitatif melainkan kualitatif perkembangan tidak ditekankan padasegi materi, melainkan pada segiemosional
b)      factor yang mepengaruhi perkembangan.
Adapun mengenai factor-faktor mempengaruhi perkembangan siswa, pada bukupsikologi pendidikan karanagan Mustagim dan abdul wahib (2010)[13] , psikolog pendidikan menyebutkan
1.      aliran nativisme adalah sebuah doktrin filosofis yang berpengaruh besar terhadap lairan pemikiran pikologis. Arthur Schopenhauer (1788-1860) memandang bahwa perkembangan manusia itu ditentukan oleh pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa-apa.
2.      Aliran empiris adalah kebalikan dari aliran nativisme tokoh utama Jhon locke (1632-1704) tabula rasa sebuah istilah dri bahasa latin yang menekankan padaarti penting pengalaman, lingkungan, dan pendidikan dalam artierkembangan manusia itu semata-mata bergantung padalingkungan dan pengalaman pendidkanya, sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir diangab tidak ada pengaruhnya.
3.      Aliran konvergensi merupakan gabungan antara aliran empirisisme dengan aliran nativism. Aliran ini mengabungkan arti penting hereditas (pembaaan) dengan lingkungan sebagai factor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia. Tokoh utam konvergensi bernama Louis Willia Stren (1871-1938) disebutnya “personalisme” personal yang mengembangkan teori yang koerensif (luas dan lengkap) mengenai kepribadian manusia (reber,1988).
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan menurut hasil bacaan saya terhadap buku  psikologi pendidikan karangan Drs. M. Dalyono[14] bahwa :
Ø  Pertumbuhan adalah perubahan ukura/nilai nilai yang memberikan ukuran tertentu dalam kedewasaan
Ø  pertumbuhan adalah menunjuk pada ukuran badan, fungsi fisik, pengaruh bagi perkembanga psikologi
Ø  pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologi sebagai hasil dari proses pematangan fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak sehat dalam perjalanan tertentu
sedangkan
Ø  perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada saat waktu sebagai fungsi pematangan dan interaksi dengan lingkungan
Ø  perkembangan adalah proses berkesinambungan dari sejak terjadinya konsepsi samapai tahap pematangan dalam satu kesatuan dari jasmani, rohani & social.
           d. Irama dan tempo perkembangan
                 Irama dan tempo perkembangan dapat diartikan bahwa suatu perkembangan mengikuti tempo dan irama yang berbeda bagi setiap remaja. Irama dan tempo perkembangan ini berbeda antara setiap siswa Manurut Elizabet B.Hurlock[15], dalamsitu Agustin Hnedri factor yang mempengaruhi irama dan tempo perkembangan tersebut dalam situsnya yang di lihat dari iternet (http//saritetap4.wodrpre.com) 
1.      itelegensi :                                                                                                                                       
                  itelegensi merupakan factor yang terpenting. Kecerdasan yang tinggi Kecerdasan yangtinggi disertai oleh perkembangan yang cepat, sebaliknya jikakecerdasan rendah, maka anak akan terbelakang dalam pertumbuhandan perkembangan
2.      seks:                                                                                                                         
                 perbedaan perkemabangan antara kedua jenis seks tidak tampak jelas. Yang nyata kelihatan hanya kecepatan dalam pertumbuhan Jasmaniyah. Pada waktu lahir anak laki-laki lebih besar dari perempuan, tetapi anak perempuan lebih cepat perkembangannya dan lebih cepat pula dalam mencapai kedewasaannya dari pada anak laki-laki. Anak perempuan pada umumnya lebih cepat mencapai kematangan seksnya kira-kira satu atau dua tahun lebih awal dan pisiknya jugatampak lebih cepat besar dari pada anak laki-laki. Hal ini jelasa padaanak umur  9 sampai12 tahun.
3.      Kelenjar-kelenjar.
                 Hasil penelitian di lapangan indoktrinologi (kelenjar buntu) menunjukkan adanya peranan penting dari sementara kelenjar-kelenjar buntu ini dalam pertumbuhan jasmani dan rohani dan jelaspengaruhnya terhadap perkembangan anak sebelum dan sesudah dilahirkan.
4.      Kebangsaan (ras)
                 Anak-anak dari ras Meditarian (Lautan tengah) tumbuh lebih cepatdari anak-anak eropa sebelah timur , Amak-anak negro dan Indian pertumbuhannya tidak terlalu cepat dibandingkan dengan ank-anak kulit putih dan kuning.
5.      Posisi dalam keluarga.
Kedudukan anak dalam keluarga merupakan keadaan yang dapatmempengaruhi perkembangan. Anak kedua, ketiga, dan sebagainyapada umumnya perkembangannya lebih cepat dari anak yang pertama. Anak bungsu biasanya karena dimanja perkembangannya lebih lambat. Dalam hal ini anak tunggal biasanya perkembangan mentalitasnyacepat, karena pengaruh pergaulan dengan orang-orang dewasa lebihbesar.
6.      Makanan
Kedudukan anak dalam keluarga merupakan keadaan yang dapatmempengaruhi perkembangan. Anak kedua, ketiga, dan sebagainyapada umumnya perkembangannya lebih cepat dari anak yang pertama. Anak bungsu biasanya karena dimanja perkembangannya lebih lambat. Dalam hal ini anak tunggal biasanya perkembangan mentalitasnyacepat, karena pengaruh pergaulan dengan orang-orang dewasa lebih besar.
7.      Luka dan penyakit.
Luka dan penyakit jelas pengaruhnya kepada perkembangan,meskipun terkadang hanya sedikit dan hanya menyangkutperkembangan fisik saja.
8.      Hawa dan sinar
Hawa dan sinar pada tahun-tahun pertama merupakan faktor yangpenting. Terdapat perbedaan antara anak-anak yang kondisilingkungannya baik dan yang buruk.
9.      Culture ( budaya )
e.       Prinsip-prinsip perkembangan.
Dalam buku psikologi pendidikan karangan mustagim dan andul wahib (2010)[16] menyebutkan bahwa prinsip-prinsip yang telah dirumuskan para ahli dapat dijadikan bimbingan pada peserta didik ialah:
1.      Prinsip kesatuan Organis.
Anak adalah satu kesatuan organ bukan kumpulan elemen-elemen atau unsur yang masing berdiri sendiri-sendiri tanpa ada hubungan satu sama lain. Perkembangan fungsi itu bersangkut-paut saling pengaruh-mempengaruhi, dan merupakan suatu keseluruhan atau satu kebulatan
2.      Prinsip tempo dan irama perkembangan.
Tiap-tiap anak memiliki irama dan perkembangan sendiri-sendiri. Ada yang cepat da nada yang labat,ada anak yang berfikir dewasa da nada yang yang labat.
3.      Pola perkembangan yang sama.
Proses pertumbuhan dan perkembangan adalah suatu peruabahan yang pada garis besarnya sama bagi semua anak dari segala bangsa di dunia.
4.      Prinsip konvergensi
Prinsip ini mengatakan heriditet dan lingkungan sama pentingnya bagi perkembangan individu. Bahwa kerja sama yang sebaik-baiknya antara factor pembawaan dan lingkungan akan memungkinkan terjadinya perkembangan yang memuaskan.
5.      Prinsip kematangan.
Menekankan bahwa efek usaha belajar tergantung pada tingkat kematangan yang telah dicapai oleh anak. Prinsip ini mengandung arti bahwa tidak ada gunanya memkasa individu melaksanakan usaha itu. Contoh kita tidak akan berhasil jika umur 6 bulan kita paksakan untuk bias berjalan.
6.      Hasrat mempertahankan diri
Setiap proses perkembangan memiliki hasrat mepertahnkan diri, terbukti dengan nafsu untuk makan,tidur, minum, istirahat dan menhindarkan diri dari segala bahaya.
7.      Sifat praktis tidak timbul secara berturut-turut tetapi dalam waktu yang bersamaan
8.      Perkembangan meliputi diferensiasi dan integral
Pola-pola perkembangan yang selalu menunjukkan sifat-sifat yang umu dan local.
9.      Pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan asuhan yang dilakukan secara sadar.
4.    Jelaskan bagaimana penerapan teori belajar Behavioristik, teori belajar social dan teori belajar  kognitif dalam pembelajaran? Jawaban dilengkapi dengan contoh atau ilustrasi
a.    Teori belajar behavioristic
              Bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguatan (reinforcement) dari lingkugan dari lingkungan. Guru-guru yang menganut pandangan ini berpendapat bahwa tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulusnya. Skinner  dalam buku psikologi pendidikan karangan M. Dalyono (2012)[17] menyatakan,menganggap “reward tau “reinforcement” sebagai factor terpenting dalam proses belajar.
              Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pebelajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah.contohnya dalam pembelajaran guru akan memberikan materi pelajaran dengan cara penguatan dan reward kepada siswanya dengan memberika pujian ,,bagus,pintar den sesekali meberikan hadiah seperti disaat siswa mampu menjawab pertanyaan dengan benar sehingga siswa menjadi giat dalam belajar.
b.    Teori belajar social
          Teori yang dikembangkan oleh Albert Bandura adalah Teori Berpikir Sosial (social Learning Theory).  Eksperimennya yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan anak meniru secara persis perilaku agresif dari orang dewasa. Teori belajar tentang teori berpikir sosial ini dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana orang belajar dalam seting yang alami/lingkungan sebenarnya.
Bandura (1977) menghipotesiskan bahwa baik tingkah laku (B), lingkungan (E) dan kejadian-kejadian internal pada pembelajar  yang mempengaruhi persepsi dan aksi (P) adalah merupakan hubungan yang saling berpengaruh (interlocking). Harapan dan nilai mempengaruhi tingkah laku. Tingkah laku sering dievaluasi, bebas dari umpan balik lingkungan sehingga mengubah kesan-kesan personal. Tingkah laku mengaktifkan kontingensi lingkungan. Karakteristik fisik seperti ukuran, ukuran jenis kelamin dan atribut sosial menumbuhkan reaksi lingkungan yang berbeda. Pengakuan sosial yang berbeda mempengaruhi konsepsi diri individu. Kontingensi yang aktif dapat merubah intensitas atau arah aktivitas.
c.    Teori belajar kognitif
Dalam penerapan teori belajar kognitif, kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar amat diperhitungkan agar aktivitas belajar menjadi lebih bermakna bagi siswa. Prinsip-prinsip belajar yang dianut adalah berikut ini.
1.      Siswa mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu sampai mencapai   kematangan kognitif seperti orang dewasa.
2.       Pembelajaran perlu dirancang agar sesuai dengan perkembangan kognitif siswa.
3.      Agar proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi, siswa perlu dilibatkan secara aktif dalam belajar.
4.       Pengalaman atau informasi baru perlu dikaitkan dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa untuk menarik minat dan meningkatkan retensi.
5.      Belajar memahami akan lebih bermakna daripada belajar menghafal.
6.      Perbedaan individual antarsiswa perlu diperhatikan dalam rangka mencapai keberhasilan belajar.
Gagasan antarpakar tentang implementasi teori kognitif dalam pembelajaran agak bervariasi. Berikut ini ditampilkan langkah-langkah pembelajaran menurut Piaget.
1.      Guru menentukan tujuan pembelajaran.
2.      Guru memilih materi pelajaran dan menentukan topik-topik yang  dapat dipelajari secara aktif.
3.      Guru menentukan kegiatan belajar yang sesuai dengan topik, seperti penelitian, pemecahan masalah, diskusi, simulasi, dsb.
5.    jelaskan upaya-upaya apa yang dapat saudara lakukan untuk mengembangkan :
a.      Kemampuan intelektual/ intelegensi anak atau siswa.
b.      Bakat atau kemampuan khusus siswa,
c.       Kreativitas siswa di sekolah
Jawab
a.       Kemampuan intelektual /intelegensi anak atau siswa memang erat berhubungan denagan intelegensi, intelegensi itu sendiri (garret, 1946: 372) dalam M. Dalyono (2012)[18] menyebutkan bahwa intelegensi mencakup kemampuan yang diperlukan untuk pemecahan masalah-masalah yang memerlukan pengertian serta menggunakan simbol-simbol. Contoh jika saya mengjar pelajaran sosiologi yang penuh dengan teori maka siswa.Dan menurut pendapat saya ada beberapa yang bisa digunakan siswa antara lain
1.      Meminta siswa untuk menganti waktu menonton dengan melakukan hal-hal produktif untuk membaca buku-buku teori dan ahli sosilogi
2.      Mengajak siswa untuk berolahraga
3.      Menyuruh siswa membaca buku yang mengolah otak seperti pencarian makna teori-teori dari tokoh sosiologi dan membuat mereka berfikir.
Dan juga menurut Alfred Binet (1980-1911) yang terkenal dengan test-binet dala buku  M. Dalyono (2012)[19] menyebutkan pertanyaan-pertanyaan yang sengaja di buat yang berhubungan dengan pelajran di sekolah dengan awal jawaban mengingat, seperti mengulang kalimat-kalimat yang pendek atau panjang, mengulang deretan angka-angka.
b.      Bakat atau kemampuan siswa,
1.      Yakinkan siwa pada bakat lebih yang mereka miliki, jika di sosiologi mereka berbakat seperti berbicara maka saya kan arahkan untuk menjadi sosilog,pengamta sosial,peneliti
2.      Memberi motivasi untuk mengembangkan bakatnya,menberi reward jika dia memang berbakat dan suka terhadap materi sosiologi
3.      Dukung siswa dalam hambatan untuk mengembangkan bakatnya,saya akan meminjamkan buku atau membelikan buku teori untuknya.
4.      Mebantu salurkan bakat dalam berbagai even dan kegiatan,mengajak mengikuti debat siswa dan perlombaan sains dan sebagainya yang berkaitan dengan sosiologi atau ilmu sosial
5.      Mengarahkan ekstrakulikuler yang pas dengan bakat anak tersebut
c.       Kreativitas siswa di sekolah dikutp dari gibbs E. Mulyasa (2003) dalam http://akhmadsudrajat.wordpress.com. [20]Bahwa :
1.      Self esteem approach; guru memperhatikan pengembangan self esteem (kesadaran akan harga diri) siswa.
2.      Creative approach; guru mengembangkan problem solving, brain storming, inquiry, dan role playing. Sosiologi ada beberapa teori yang akan di gunakan untuk meihat fenomena maka saya akan lebih pendekatan kengajaran kepada siswa,siswa kan lebih merumuskan maslah,mebuat penyelesaian sementara tau hipotesis sementara dan mereka mencari tau pemecahan masalah tersebut.
3.      Value clarification and moral development approach; guru mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan holistik dan humanistik untuk mengembangkan segenap potensi siswa menuju tercapainya self actualization, dalam situasi ini pengembangan intelektual siswa akan mengiringi pengembangan seluruh aspek kepribadian siswa, termasuk dalam hal etik dan moral.
4.      Multiple talent approach; guru mengupayakan pengembangan seluruh potensi siswa untuk membangun self concept yang menunjang kesehatan mental.
5.      Inquiry approach; guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan proses mental dalam menemukan konsep atau prinsip ilmiah serta meningkatkan potensi intelektualnya.
6.      Pictorial riddle approach; guru mengembangkan metode untuk mengembangkan motivasi dan minat siswa dalam diskusi kelompok kecil guna membantu meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif.
7.      Synetics approach; guru lebih memusatkan perhatian pada kompetensi siswa untuk mengembangkan berbagai bentuk metaphor untuk membuka inteligensinya dan mengembangkan kreativitasnya. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan yang tidak rasional, kemudian berkembang menuju penemuan dan pemecahan masalah secara. Contoh di sosiologi saat saya mengajar pelajaran sosiologisaya akan lebih menekankan pada pemikiran ilmiah metode inkuri sehingga siswa mencari tau sendiri kebenarannya dari hasil maslah social yang diamati.
6.    Pemanfaatan pemorosotan informasi dibutuhkan dalam belajar, sehibungan dengan itu     jelaskanlah
a.    Perbedaan sensasi,atensi dan persepsi.
1.      Atensi merupakan pemoresan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi yang didapatkan dari penginderaan. Ingatan dan proses kognitif lainya. Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumber daya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. Atensi juga dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.
2.      Sensasi Sejak manusia dilahirkan dan berhubungan dengan dunia luar maka saat itu ia menerima rangsangan/stimulus dari luar selain rangsangan dari dalam dirinya. Ia mulai merasa kedinginan, kepanasan, lapar, sakit dan sebagainya. Manusia mengenal dunia luar atau stimulus melalui alat inderanya. Sensasi adalah penerimaan dari segala sesuatu yang menerpa organisme (stimulus/rangsangan) melalui alat indera. Pada sensasi/penginderaan unsur-unsur stimulus belum terurai masih dalam satu kesatuan.
3.      persepsi merupakan aktivitas mengindera, mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada obyek-obyek fisik maupun obyek sosial, dan penginderaan tersebut tergantung pada stimulus fisik dan stimulus sosial yang ada di lingkungannya. Persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal. Dengan kata lain persepsi adalah cara kita mengubah energi – energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang bermakna.
b.    Teori decay. Jawaban disertai dengan contoh menurut muhibinsyah (2010)[21] dalam bukunya psikologi pendidikandengan pendekatan baru  menyebutkan bahwa Decaytheory.
Teori ini beranggapan bahwa memori akan semakin aus dengan berlangsungnya waktu bila tidak diulang kembali (rehearsal). Atau secara sedehananya kita akan lupa bila kita tidak mengingat-ingat atau mengulang kembali sesuatu contoh saat guru akab mengadakan ujian maka siswa banyak melakukan sistim ngebut semalam karena mereka mengembalikan pelajaran mereka yang lupa.
c.    Upaya dilakukan untuk meningkatkan memori dan beserta contoh
1.      Bermain game yang dapat mengolah otak,contoh bermaon puzzle dan rubik
2.      Tidur siang, karena dengan tidur siang dapat mebuat badan menjadi fresh
3.      Memakan multivitamin yang mengandung vitamin bkompleks  untuk otak
4.      Membaca alguran karena laguran dapat melanjarkan otak











Daftar Pustaka
Dalyono,M. 2012,Psikologi Pendidikan.jakarta : rineka cipta
Faulah,”ciri-ciri perkembangan anak SD”diakses dari                                                                          http://rethno23.blogspot.com/2013/05/cara- penulisan-footnote-catatan-kaki.html, pada tanggal 31 oktober 2013
Gibbs,E. mulyasa,kreativitas siswa dan pemanfatannya, diakses dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com. Pada tanggal 31 oktober 2013
Hendri,agustin, irama dan tempo perkembangan siswa, diakses dari  aritetep4.wordpress.com/2012/01/14/pertumbuhan-dan-perkembangan-peserta-didik/, pada tanggal 31 oktober 2013
Mudjiran,dkk.2007.perkembangan peserta didik. Padang:UNP Press
Mustagim dan abdul wahib.2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta :Rineka Cipta
Santrock, w,john,2010.Psikologi Pendidikan Educational Psychology edisi 3 buku 1.jakarta selatan : Salemba Humanika
Surya, Muhammad,2010. Psikologi pendidikan.Jakarta : Rake Pres
Syah,Muhibbin.2020.Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.Bandung : Remaja Rosdakarya


[1] Dalyono,Psikologi Pendidikan.rineka cipta,2012,jakarta
[2] Syah,Muhibbin.Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.Remaja Rosdakarya,Bandung,2010,hal 19-20
[3] Ibid, hlm, 15
[4]Ibid 1,hal 16
[5] Ibid 1,hlm 40
[6] Faulah,”ciri-ciri perkembangan anak SD”diakses dari http://rethno23.blogspot.com/2013/05/cara-penulisan-footnote-catatan-kaki.html, pada tanggal 31 oktober 2013
[7] Ibid,dari situs diatas
[8] Santrock, w,john,.Psikologi Pendidikan Educational Psychology edisi 3 buku 1.Salemba HUmanika:Jakarta selatan,2010
[9] Mudjiran,dkk. Perkembangan Peserta Didik. UNP Press,2007
[10] Surya, Muhammad,psikologi pendidikan,Rake Pres,Jakarta,2010
[11] Ibid 1,hlm 61
[12] Ibid 1, halm, 78
[13] Mustagim dan Abdul wahab,psikologi pendidikan,Rineka Cipta,2010,jakarta
[14] Ibid 4,hlm 61dan78
[15] Hendri,agustin, irama dan tempo perkembangan siswa, diakses dari aritetep4.wordpress.com/2012/01/14/pertumbuhan-dan-perkembangan-peserta-didik/, pada tanggal 31 oktober 2013
[16] Ibid 9,hlm 36
[17] Ibid 4,hlm 30
[18] Ibid 1,hlm 182
[19] Ibid 1,hlm 194
[20] Gibbs,e. mulyasa,kreativitas siswa dan pemanfatannya, diakses dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com. Pada tanggal 31 oktober 2013
[21] Ibid 2,hlm 157
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar