Psikologi
pendidikan, guru, pembelajaran, dan kelas
- Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan ialah
kajian tentang bagaimana manusia belajar dalam latar pendidikan.
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan ternyata membawa pengaruh
dalam pendidikan. Kurikulum sering direvisi dan diadakan pengembangan, metode
belajar mengajar juga mengalami perubahan. Bahkan teknologi canggih telah masuk
ke dalam dunia pendidikan. Berbagai peralatan teknologi elektronik mulai
digunakan di dalam proses belajar mengajar disekolah-sekolah. Dengan adanya
teknologi tersebut ada kekhawatiran akan diabaikannya psikologi dalam
pendidikan, namun dari kekhawatiran itu masih ada cara untuk membawa anak didik
pada keaktifan yang lebih tinggi baik psikologis maupun fisiologis.
Pendidikan selain merupakan prosedur juga merupakan lingkungan yang
menjadi tempat terlibatnya individu yang saling berinteraksi. Dalam interaksi
antara individu baik antara guru dengan para siswa maupun antara siswa dengan
siswa terjadi proses psikologis. Proses ini sangat perlu untuk dijadikan
landasan oleh guru dalam mendidik para
siswa secara cepat.
Secara umum psikologi pendidikan merupakan alat bantu yang penting bagi
para penyelenggara pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sesuai dengan prisip dalam psikologi pendidikan.
- Guru
Guru adalah pekerja profesional
yang secara khusus disiapkan untuk mendidik anak-anak yang telah diamanatkan
orang tua untuk dapat mendidik anaknya di sekolah. Sebagai pemegang amanat,
guru bertanggung jawab untuk mendidik peserta didiknya secara adil (mastery
learning) dan mendidik dengan sebaik-baiknya dengan memperhatikan nilai-nilai
humanisme karena pada saatnya nanti akan dimintai pertanggung jawaban atas
pekerjaannya tersebut.
Dalam Undang-undang Guru dan Dosen
No 14 Tahun 2005 Pasal 2, guru dikatakan sebagai tenaga profesional yang
mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang
mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dam sertifikasi pendidik sesuai
dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu.
Peranan
(role) guru artinya keseluruhan perilaku yang harus dilakukan guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai guru. Di dalam keluarga guru perperan sebagai
pendidik dalam keluarga atau family educator, sedangkan di masyarakat, guru
berperan sebagai pembina masyarakat (sosial developer), pendorong (social
motivator), penemu (sosial inovator) dan sebagai agen masyarakat (social
agent).
Beberapa faktor yang ikut
mempengaruhi kinerja guru:
1. Imbalan kerja
2. Rasa aman dalam pekerjaan
3. Kondisi kerja yang baik
4. Kesempatan pengembangan diri
5. Hubungan pribadi
Kompetensi guru adalah
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus ada pada seseorang agar dapat
menunjukan perilakunya sebagai guru. Kompetensi guru meliputi kompetensi
personal, kompetensi profesional, kompetensi sosial, kompetensi intelektual dan
kompetensi spiritual. Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian,
tanggung jawab dan rasa kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat.
Kepribadian merupakan
keseluruhan perilaku dalam berbagai aspek yang secara kualitatif akan membentuk
keunikan atau kekhasan seseorang dalam interkasi dengan lingkungan diberbagai
situasi dan kondisi. Dalam lingkup pendidikan, penampilan guru merupakan hal
yang amat penting untuk mewujudkan kineja secara tapat dan efektif. Dengan
demikian sifat utama seorang guru adalah kemampuannya dalam mewujudkan
penampilan kualitas kepribadian dalam interaksi pendidikan yang sebaik-baiknya
agar kebutuhan dan tujuan tercapai secara efektif.
Peran Guru:
(1) Mengatur kegiatan
belajar siswa,
(2) memanfaatkan lingkungan,
baik ada di kelas maupun yang ada di luar kelas
(3) memberikan stimulus,
bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa.
Psikologi pendidikan itu
berusaha menjawab pertanyaan tentang masalah pendidikan dengan kata Tanya
bagaimana dan kapan dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar. Untuk
pertanyaan bagaimana, ini adalah salah satu peranan yang harus dimainkan oleh
guru dalam mencapai tujuan dari pekerjaannya secara efektif.
Agar dapat demikian maka
dalam menyusun rencana guru haruslah memperhatikan komponen-komponen secara
paedagogis, didaktis dan psikologis sebagai berikut:
a.
Guru harus
mengetahui tujuan yang hendak dicapai dalam mengajar disuatu bidang studi.
b.
Guru harus
merumuskan dan menetapkan tingkah laku yang akan dimiliki dan diperlihatkan
oleh murid setelah berakhirnya proses belajar mengajar.
c.
Guru harus
menetapkan strategi pengajaran.
d.
Guru harus
mempersiapkan alat evaluasi untuk mengetahui sejauh mana tercapainya tujuan
yang dikehendaki.
- Pembelajaran
Pembelajaran
adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan belajar yaitu suatu usaha
perbuatan yang dilakukan secara sunguh-sungguh dengan menggunakan semua potensi
yang dimiliki baik fisik, mental.
Ciri-ciri pembelajaran, yaitu:
a. Adanya tujuan.
b. Adanya bahan yang
sesuai dengan tujuan.
c. Adanya metode dan
media pembelajaran.
d. Adanya penilaian.
e. Adanya situasi
yang subur.
f. Adanya guru yang
melaksanakan pembelajaran.
g. Adanya siswa yang melaksanakan belajar.
Pengetahuan yang bersifat psikologis mengenai peserta didik dalam
proses belajar mengajar tidak hanya diperlukan oleh guru, namun para dosen
diperguruan tinggi pun dan orang tua yang berkecimpung dalam dunia pendidikan
informal juga memerlukan pengetahuan psikologi pendidikan (seperti ustad di
pesantren, pendeta dan pastur di gereja dan para instruktur di lembaga
pendidikan dan pelatihan kejuruan)
Dan dapat dipastikan
bahwa pendekatan psikologi pendidikan adalah pendekatan ilmiah (scientific
approach). Oleh karena itu disamping sebagai psikologi praktis, psikologi
pendidikan juga bersifat teoritis.
- Kelas
Psikologi merupakan landasan dari pendidikan. Dalam pendidikan, unsur utama dalam
pelaksanaannya adalah proses belajar mengajar.
Dalam hal ini berkaitan pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dalam kelas kepada peserta didiknya. Kelas merupakan unsur penting dalam dunia
pendidikan. Di kelas, seorang guru akan bisa menstransferkan ilmunya kepada
para peserta didiknya. Di kelas hampir semua dari proses pendidikan dan
pembelajaran terjadi pada diri peserta didik. Dalam sistim pendidikan kita,
kelas merupakan status di suatu sekolah. Apakah ia duduk di kelas 1, 2,3 dan
seterusnya.
Seorang guru yang hendaknya mampu menguasai suasana kelas sehingga para
peserta didik mampu mencerna pelajaran yang diberikan oleh gurunya dengan baik
dan dapat pula mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar