A. ANALISIS
DATA
Dalam
penilaian kualitatif, data dapat diperoleh dari berbagai sumber dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan
dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang
terus menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Data yang
diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak menolak data
kuantitatif), sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya
yang jelas. Oleh karena itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan
analisis. Seperti yang dinyatakan oleh beberapa pakar seperti:
a.
Miles and Huberman (1984) bahwa yang
paling serius dan sulit dalam analisis kualitatif adalah karena metode analisis
belum dirumuskan dengan baik.
b. Susan Stainback menyatakan: belum ada panduan dalam
penelitian kualitataif untuk mendukung kesimpulan atau teori.
c.
Nasution menyatakan bahwa: melakukan
analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis
memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara
tertentu yang dapat diikuti untuk menganalisis, sehingga setiap peneliti harus
mencari sendiri metode yang dirasakan yang cocok dengan sifat penelitiannya.
Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda.
d. Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan
temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dapat dilakukan
dengan mengorganisasikan data, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari serta membuat kesimpulan yang akan diceritakan kepada orang lain.
e.
Spradley (1980) menyatakan bahwa
analisis dalam penelitian jenis apapun, adalah merupakan cara berfikir. Hal itu
berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menetukan
bagian, hubungan antar, dan hubungannya dengan keseluruhan. Analisi adalah
untuk mencari pola.
Berdasarkan
hal tersebut di atas dapat dikemukakan disini bahwa, analisis data adalah
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data
kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakuakan sintesa dipelajari dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis data kualitatif adalah bersifat
induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya
dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Berdasarkan
hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicariakn data
lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah
hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila
berdasarkan data yang dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik
triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang
menjadi teori.
B.
MODEL
ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Analisis
data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,
selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Dalam hal ini Nasution
(1988) menyatakan ”Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,
sebelum terjun kelapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil
penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai
jika mungkin, teori grounded”. Namun
dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses
dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data .
1.
Analisis
Sebelum di Lapangan
Penelitian
kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan.
Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data skunder,
yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus
penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti
masuk dan selama dilapangan.
Jadi
ibarat seseorang ingin mencari pohon jati disuatu hutan. Berdasarkan
karakteristik tanah dan iklim, maka dapat diduga bahwa hutan tersebut ada pohon
jatinya. Oleh karena itu peneliti dalam membuat proposal penelitian, fokusnya
adalah ingin menemukan pohon jati pada hutan tersebut, berikut
karakteristiknya.
Setelah
peneliti masuk ke hutan beberapa lama, ternyata hutan tersebut tidak ada pohon
jatinya. Kalau peneliti kuantitatif tentu akan membatalkan penelitiannya.
Tetapi kalau peneliti kualitatif tidak, karena fokus penelitian bersifat
sementara dan akan berkembang setelah dilapangan. Bagi peneliti kualitatif,
kalau fokus penelitian yang dirumuskan pada proposal tidak ada dilapangan, maka
peneliti akan merubah fokusnya, tidak lagi mencari kayu jati lagi di hutan,
tetapi akan berubah dan mungkin setelah masuk hutan tidak lagi tertarik pada
kayu jati tetapi beralih kepohon-pohon yang lain, bahkan juga mengamati
binatang yang ada dihutan tersebut.
2.
Analisis
Selama di Lapangan Model Miles and Huberman
Analisis
data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada
saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang
diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum
memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaannya lagi sampai tahap
tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman (2984)
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai jenuh. Aktifitas dalam
analisis data, yaitu data reduction, data
display dan conclusion
drawing/ferification.
a.
Data
reduction (reduksi data)
Data
yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat
secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan, maka jumlah data akan makinbanyak, kompleks dan rumit. Untukn itu
perlu segers dilakuakan analissi data melalui reduksi data. Mereduksi data
berarti merangkum , memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang
penting, dicari tema dan polanya dan memebuang yang tidak perlu. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan memepermudah peneliti untuk melakuakan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinyan
bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti
computer mini, dengan memberikan kode-kode pada aspek- aspek tertentu.
Dalam
suatu situasi social tertentu, peneliti dalam mereduksi data mungkin akan
memfokuskan pada murid dari keluarga orang tua miskin, pekerjaan sehari- hari
yang dikerjakan, dan rumah tinggalnya. dalam bidang manajemen, dalam mereduksi
data mungkin peneliti akan memfokuskan pada bidang pengawasan, dengan melihat
perilaku orang-orang yang menjadi pengawas, tempat kerja, antara pengawas
dengan yang diawasi serta hasil pengawasan.
Dalam
mereduksi, data setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang dicapai. Tujuan
utama dalam penelitian kulitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, kalau
peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan segala sesuatu yang dipandang
asing, tidak dikenal, belum memiliki, justru itulah yang harus dijadikan
perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Ibarat melakuakn penelitian di
hutang maka pohon- pohon atau tumbuh- tumbuhan dan binatang- binatang yang
belum dikenal selama ini, justru dijadikan focus untuk pengamatan selanjutnya.
Reduksi
data merupakan proses berfikir sensitive yang memerlukan kecerdasan dan
keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang baru, dalam
melakukan reduksi data dapat mediskusikan pada teman atau orang lain yang
dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan berkembang
sehingga dapat merediksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan
teori yang segnifikan.
b.
Data
display (penyajian data)
Setelah
data reduksi, maka langkah selanjutnya adalh mendisplaykan data. Kalau dalam
penelitian kuantitatif penyajian data ini dapat dilakuakan dalam bentuk table,
grafik, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data
terorganisasikan, tersususn dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah
dipahami.
Dalam
penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and
Huberman(1984) menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data
dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Dengan
mendisplaykan data maka akan memedahkan untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
Miles and Huberman(1984). Selanjutkan disarangkan, dalam melakukan dispalay
data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network dan chart. Untuk mengecek apakah peneliti telah memahami apa yang
didisplaykan, maka perlu dijawab pertayaan berikut, apakah anda tahu apa isi
yang didisplaykan.
c.
Conclusion
Drawing/verification
Langkah
ketiga dalam analisis data kulitatif menurut Miles and Huberman adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila data
kesimpulan data yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh kembali
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel.
Dengan
demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif
mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi
mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan
masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah penelitian berada dilapangan.
Kesimpulan
dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa diskripsi atau gambaran suatu
obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti
menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau
teori.
3.
Analisis
Data Selama di Lapangan Model Spradley
Spradley
(1980) membagi analisis data dalam penelitian, berdasarkan tahapan dalam
penelitian kualitatif. Tahapan penelitian kualitatif menurut Spradley bahwa
proses penelitian kualitatif setelah memesuki lapangan,dimulai dengan
menetapkan seseorang informan kunci “key
informant”yang merupakan informan yang berwibawa dan dipercaya mampu
“membukakan pintu” kepada peneliti untuk memasuki obyek penelitian. Setelah itu peneliti melakukan wawancara
kepada informan tersebut dan mencatat hasil wawancara. Selanjutnya perhatian
peneliti pada obyek penelitian dan memulai mengajukan pertanyaan deskriptif,
dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil wawancara. Berdasarkan hasil dari
analisis wawancara selanjutnya peneliti melakukan analisis domain. Pada langkah
ketujuh peneliti sudah menentukan fokus dan melakukan analisis taksonomi.
Berdasarkan hasil analisi taksonomi, selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan
kontras, yang dilanjutkan dengan analisis komponensial. Hasil dari analisis
komponensial, selanjutnya peneliti menemukan tema-tema budaya. Berdasarkan
temuan tersebut, selanjutnya peneliti menuliskan laporan penelitian emografi.
Jadi
proses penelitian berangkat dari yang luas, kemudian memfokus, dan meluas lagi.
Terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif yaitu
analis domain, taksonomi dan komponensial, anlisis tema cultural.
a.
Analisis Domain
Setelah
peneliti memasuki obyek penelitian yang berupa situasi sosial yang terdiri atas
place, actor, dan avtivity (PPA), selanjutnya melaksakan
observasi partisipan, mencatat hasil observasi dan wawancara, melakukan
observasi deskriptif, maka langkah selanjutnya
melakukan analisis domain. Adapun macam analisis data kualitatif
(Spradley, 1980) dapat dilihat pada bagan dibawah ini.
Gambar 1.a Macam analisis data kualitatif (Spridlay,
1980)
Analisis
domain merupakan langkah pertama dalam penelitian kualitatif. Lanhkah
selanjutnya adalah analisis taksonomi yang aktivitasnya adalah mencari
bagaimana domain yang dipilih itu dijabarkan menjadi lebih rinci. Selanjutnya
analisis komponensial aktivitasnya adalah mencari perbedaan yang spesifik
setiap rincian yang dihasilkan dari analisis taksonomi. Yang terakhir adalah
analisis tema, yang aktifitasnya adalah mencari hubungan dianatara domain, dan
bagaimana hubungannya dengan keseluruhan, selanjutnya dirumuskan dalam suatu
tema atau judul penelitian.
Analisis
domain pada umumnya dilakuakan untuk memperoleh gambaran yang umum dan
menyeluruh tentang situasi social yang diteliti atau obyek penelitian. Data
diperoleh dari grand tour dan minitour question. Hasilnya berupa
gambaran umum tentang obyek yang diteliti, yang sebelumnya belum pernah
diketahui. Dalam analisis ini informasi yang diperoleh belum mendalam, masih
dipermukaan, namun sudah menentukan domain-domain atau kategori dari situasi
social yang diteliti.
b. Analisis Taksonomi
Setelah
peneliti melakukan analisis domain, sehingga ditemukan domain-domain atau
kategori dari situasi social tertentu, maka selanjutnya ditetapkan sebagai
fokus penelitian, perlu diperdalam lagi melalui pengumpulan data di lapangan.
Pengumpulan data dilakukan secara terus mensrus melalui pangamatan, wawancara
mendalam dan dokumentasi sehingga data yang terkumpul menjadi banyak. Oleh
karena itu pada tahap ini diperlukan analisis lagiyang disebut dengan analisis
taksonomi.
Jadi analisis taksonomi adalah analisis
terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah
ditetapkan. Dengan demikian domain yang telah ditetapkan menjadi cover term oleh peneliti dapat diurai
secara lebih rinci dan mendalam melalui analisis taksonomi ini. Hasil analisis
taksonomi dapat disajikan dalam bentuk diagram kotak, diagram garis dan simpul
dan out line. Berikut adalah contoh diagram yg biasa digunakan dalam analisis
taksonomi.
Gambar
1.c diagram garis dan simpul
c.
Analisis Komponensial.
Dalam
analisis taksonomi, yang diurai adalah domain yang telah ditetapkan menjadi
focus. Melalui analisis taksonomi, setiap domain dicari elemen yang serupa atau
serumpun. Ini diperoleh melalui observasi dan wawancara serta dokumentasi yang
terfokus.
Pada
analisis komponensial, yang dicari untuk diorganisasikan dalam domain bukanlah
keserupaan dalam domain, tetapi justru yang memiliki perbedaan atau yang
kontras. Data ini dicari melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang
terseleksi. Dengan teknik pengumpulan data yang bersifat triangulasi teresbut,
sejumlah demensi yang spesifik dan berbeda pada setiap elemen akan dapat
ditemukan.
d. Analisis Tema Budaya
Analisis
tema budaya merupakan upaya mencari “benang merah” yang mengintegrasikan lintas
domain yang ada (Sanapiah faisal, 1990). Dengan ditemukan benang merah dari
hasil analisis domain, taksonomi, dan komponensial tersebut, maka selanjutnya
akan dapat tersusun suatu “konstruksi bangunan” situasi sosial/obyek penelitian
yang sebelumnya masih gelap atau remang-remang, dan setelah dilakukan
penelitian maka menjadi lebih terang dan jelas.
Berdasarkan
analisis tema budaya tersebut selanjutnya dapat disususn judul penelitian baru,
apabila judul dalam proposal berubah setelah peneliti memasuki lapangan.
C.
LANGKAH
ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN
Pengumpulan
dan analisis data penelitian kualitatif bersifat interaktif, berlangsung dalam
lingkaran yang saling tumpang tindih. Langkah-langkahnya biasa disebut strategi
pengumpulan dan analisis data, teknik yang digunakan fleksibel, tergantung pada
strategi terdahulu yang digunakan dan data yang telah diperoleh. Secara umum
langkah-langkahnya ada kesamaan antara satu penelitian dengan penelitian
lainnya, tetapi didalamnya ada variasi.
Menurut
Nana Sayaodih Sukmadinata (2008)
langkah-langkah analisis data dapat dimulai dari :
1.
Perencanaan
Perencanaan
meliputi perumusan dan pembatasan masalah serta serta merumuskan
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diarahkan pada kegiatan pengumpulan data.
Kemudian merumuskan situasi penilaian, satuan dan lokasi yang dipilih serta
informan-informan sebagia sumber data. Deskripsi tersebut merupakan pedoman
bagi pemilihan dan penentuan sampel purposive.
2.
Memulai pengumpulan data
Sebelum
pengumpulan data dimulai, peneliti berusaha menciptakan hubungan baik,
menumbuhkan kepercayaan serta hubungan yang akrab dengan individu-individu dan
kelompok yang menjadi sumber data. Peneliti memulai wawancara dengan beberapa
informan yang telah dipilih untuk kemudian dilanjutkan dengan teknik bola salju
atau member check. Pengumpulan data melalui interview dilengkapi dengan data
pengamatan dan data dokumen (triangualasi). Data pada pertemuan pertama belum
dicatat, tetapi data pada pertemuan-pertemuan selanjutnya dicatat, disusun,
dikelompokkan secara intensif kemudian diberi kode agar memudahkan dalam
analisis data.
3.
Pengumpulan data dasar
Setelah
peneliti berpadu dengan situasi yang diteliti, pengumpulan data lebih
diintensifkan dengan wawancara yang lebih mendalam, observasi dan pengumpulan
dokumen yang lebih intensif. Dalam pengumpulan data dasar peneliti benar-benar
“melihat, mendengarkan, membaca dan merasakan” apa yang ada dengan penuh
perhatian. Sementara pengumpulan data terus berjalan, analisis data mulai
dilakukan, dan keduanya terus dilakukan berdampingan sampai tidak ditemukan
data baru lagi. Deskripsi dan konseptualisasi diterjemahkan dan dirangkumkan
dalam diagram-diagram yang bersifat integratif. Setelah pola-pola dasar
terbentuk, peneliti mengidentifikasi ide-ide dan fakta-fakta yang membutuhkan
penguatan dalam fase penutup.
4.
Pengumpulan data penutup
Pengumpulan
data berakhir setelah peneliti meninggalkan lokasi penelitian, dan tidak
melakukan pengumpulan data lagi. Batas akhir penelitian tidak bisa ditentukan
sebelumnya seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dalam proses penelitian
sendiri. Akhir masa penelitian terkait dengan masalah, kedalaman dan
kelengkapan data yang diteliti. Peneliti mengakhiri pengumpulan data setelah
mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan atau tidak ditemukan lagi data
baru.
5.
Melengkapi
Langkah
melengkapi merupakan kegiatan menyempurnakan hasil analisis data dan menyususn
cara menyajikannya. Analisis data dimulai dengan menyusun fakta-fakta hasil
temuan lapangan. Kemudian peneliti membuat diagram-diagram, tabel,
gambar-gambar dan bentuk-bentuk pemaduan fakta lainnya. Hasil analisis data,
diagram bagan, tabel dan gambar-gambar tersebut diinterpretasikan, dikembangkan
menjadi proposisi dan prinsip-prinsip.
Dan
menurut Suharsimi Arikunto (2006)
langkah-langkah analisis data secara garis besar dapat meliputi 3 langkah,
yaitu persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan
penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar