TINGGALKAN KOMENTAR DAN ARGUMEN ANDA,TERIMA KASIH

Sabtu, 07 Desember 2013

BEDAH FILM I’M NOT STUPID TOO



Kata Pengantar
            Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memeberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi mata kuliah Sosiologi Kleuarga dengan bahsan mengenai “analisis film I’M NOT STUPID TOO”
            Makalah ini dibuat selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosiologi juga memberikan pemahaman serta memperluas wawasan pemikiran mengenai masalah-masalah dalam keluarga, terutama masalah-masalah dalam keluraga yang berada dalam era modern dalam dalam interaksi anak dengan orang tua, dengan mengunakan perspektif teori konflik menurut Lemis Coser
            Penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan serta motivasinya sehingga makalah ini selesai. Penulis menyadari bhawa makalah ini memiliki kekurangan, maka penulis mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalh ini selanjutnya.



Padang,   Mei 2013


Penulis









BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang.
Teori keluarga berkembang sejak awal abad 1900-an, merupakan aplikasi teori sosiologi dalam institusi keluarga.  Urutan teori keluarga yang berkembang dimulai dengan teori interaksi simbolik (simbolic interactionism) sejak tahun 1918, teori struktural-fungsional (structural functionalism) sejak tahun 1930, teori perkembangan keluarga sejak tahun 1946, teori sistem, teori konflik sosial (social conflict), teori pertukaran sosial (social exchange), dan teori ekologi manusia (human ecology) sejak tahun 1960, serta teori konstruksi sosial (social construction of gender) sejak tahun 1980 (Boss, Doherty, LaRossa, Schumm, & Steinmetz, 1993).
Kajian keluarga dalam film I’M not Stupid Too melihat konlik dalam keluaraga sebagai sebuah realita dalam keluarga yang bisa di jelaskan dengan salah satu tokoh teori sruktural fungsional yang melihat bahwa perlunya agil dalam membentuk keluarga yang harmonis. Agil  menjadikan adanya kunci dari suatu permasalahan yang dapat memicu suatu ke seimbangan. Agil di dalam suatu keluarga sering tida terjadi yang akhirnya menjadikan adanya tidak berjalannya fungsi dan peranan di dalam keluarga. Yang terlihat dalam film I’m Not Stupid Too bahwa tidak adanya AGIL menajdikan keluarga mereka memiliki permasalahan antara anak dan orang. Hal ini menjadikan ketegangan antara anak dan orang tua namun nantinya dengan adanya AGIL akan membetuk sebuah perbaikan dalam keluarga.
B.     Rumusan Samalah
Dari makalah yang berjudul “ bedah flim im not stupid too”ini, kami dapat mengambil beberapa rumusan masalah antara lain :
a.       Bagaimana Syinopsis dari film I’m Not Stupid Too ?
b.      Apa perubahan peran dalam dalam keluarga ?
c.       Apa permasalahan dan analisis dalam film teori dalam film I’m Not Stupid Too ?
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
a.       Untuk mengetahui syinopsis dari film I’m Not Stupid Too.
b.      Mengetahui perubahan peran dalam keluarga
c.       Mengetahui permasalahan dan analisis teori dalam film I’m Not Stupid Too.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sipnosis film i’m Not Stupid Too.
Film ini bercerita tentang tiga orang anak yang memiliki hubungan buruk dengan orangtuanya. Tom Yeo 15 tahun dan JErry Yeo 8 tahun tak pernah ada kesempatan untuk berbicara dengan kedua orang tuanya.Ibu mereka bekerja disebuah redaksi majalah terkenal dan ayahnya seorang karyawan di perusahaan gadget ternama. Mreeka tak pernah di beri kesempatan untuk mengutarakan pikirannya, setiap hari sebelum sarapan mereka diberi petuah yang bertubi-tubi dan tak diperbolehkan untuk menanggapi ataupun membela diri. Tom pernah menjuarai olimpiade blogger nasional,namun itu sama sekali tak dihargai oleh ibunya yang seornag redaktur majalah best seller.
Jerry yang ingin bertanya sesuatu pada ibunya harus menempelkan note di pintu kulkas, dan dijawab ibunya dengan note pula. interaksi dengan ibu mereka hanyalah saat makan dan saat menyuruh mereka belajar,tak peduli apa yang anaknya sedang lakukan. Tom Yeo tumbuh menjadi anak kesepian dan semua isi hatinya ia curahkan di blog, sedangkan Jerry Yeo dengan kepolosannya berusaha memahami kondisi keluarganya yang sungguh sulit dimengerti olehnya. ia Minta ayahnya membantunya mengerjakan PR,tapi ayahnya malah sibuk menelpon rekan bisnis dengan membicarakan uang.
Adapula Chengcai, ayahnya seorang mantan pegulat yang menderita cacat di kakinya karena pekerjaannya di masa lalu. Padahal Chengcai sangat menyukai bruce lee dan bela diri, namun ayahnya melarang karena ia tai mau Chengcai bernasib sama seperti dirinya. Namun Chengcai tak bisa mengerti keinginan ayahnya karena Ayahnya selalu mendidiknya dengan pukulan, tamparan, teriakan, dan hujatan. Chengcai tumbuh jadi anak pemberontak dan suka berkelahi hingga ia dikeluarkan dari sekolah.
Chengcai dan Tom YEo adalah teman skelas, Chengcai sering menolong Tom saat Tom mengalami masalah dengan para preman. Namun kemudian karena merasa kekurangan kasih sayang dan tak pernah mendapatkan ketentraman di rumah, Chengcai dan Tom akhirnya bergabung dengan komplotan para preman. Dan berani melawan terhadap kedua orang tuannya.Selamat perselisihan antara anak dan ayah Chengcai dan Tom yeo banyak melakaukan perbuatan yang merusak seperti mencuri dan merokok.
Jerry Yeo, ia terpilih sebagai lead aktor dalam pementasan drama di sekolahnya dan Bu Guru meminta semua keluarganya datang.,Namun ketika Jerry bertanya adakah orangtuanya memiliki waktu untk menonton pertunjukkan dramanya. Namun, mereka tak pernah mempedulikannya. Jerry merasa iri dengan salah satu temannya yang mengundang seluruh anggota keluarganya untuk menonton pertunjukkan padahal temannya itu hanya berperan sebagai bunga. ia pun melakukan berbagai cara untuk dapat menghadirkan kedua orangtuanya dalam drama sekolah. bahkan ia sampai mencuri uang di kantin sekolah. orangtua Jerry dipanggil pihak sekolah untuk menindaklanjuti hal tersebut. Pulang kerumah mereka langsung memarahi Jerry dan memukul tangannya dengan penggaris, tak peduli Jerry menangis kesakitan. Sang ibu pun hanya memandanginya.
” mau kamu apa? semua yang kau inginkan selama ini aku belikan,mengapa kau masih saja mencuri?”tanya sang ayah dengan amarah yang memuncak.
“aku..hanya ingin membeli waktu ayah satu jam saja untuk menghadiri pentas dramaku. tapi untuk mencapai 500 dolar, aku harus menunggu sampai tahun depan. Dan saat itu pentas dramaku sudah berakhir.” Kata Jerry sambil menangis.
sang ayah langsung membeku, penggaris di tangannya terjatuh. Sang ibu langsung memeluk Jerry. mereka bertiga bertangisan.
Setelah itu ibu dan ayah Jerry pergi ke kamar Tom, mereka melihat tulisan-tulisan Tom di blognya. Ternyata, selama ini Tom merasa sangat kesepian dan tak berharga, ayah dna ibunya tak pernah memperhatikannya. bahkan dia merasa rumah yang ditinggalinya tak lebih dari sebuah tempat dimana ia tidur setiap malam.
saat hari pertama sekolah di SMP aku salah naik mobil,sehingga aku tersesat. Aku menelpon ayah untuk menjemputku,tapi ayah bilang dia sedang sibuk dan tak ada waktu. sampai akhirnya aku baru sampai rumah pada larut malam,dan ibu langsung memarahiku.
Ayah dan Ibu Tom menangis membaca semua tulisan TOm di blognya, mereka menyadari kesalahn mereka selamaini. MEreka telah gagal menjadi orangtua.Ayah Jerry berusaha menelpon Tom,namun tak terjawab,sedangkan ia harus pergi ke kantor untuk presentasi di depan kolega dari luar negeri.




” nak,jika kau menyukai bela diri. Jadilah atlit internasional yang menjuarai olimpiade dunia. ayah mencintaimu….” setelah itu ayah Chengcai meninggal.
Semenjak itu keadaan menjaid brubah,ayah dan ibu Tom lebih pduli kepada Tom dan adiknya, ibu Tom mengundurkan diri dari perusahaannya. mereka jauh lebih perhatian pada anak-anaknya. Chengcai diterima kembali di sekolah dan ia berlath keras menjadi atlit bela diri sehingga ia berhasil menjadi atlit beladiri internasional. semua demi memenuhi pesan terakhir ayahnya.
B.     Kosep mempengaruhi akan perubahan dalam keluarga.
Banyak hal yang mempengaruhi akan perubahan peran dalam keluarga, diantaranya sebagai berikut:
  1. Kekacauan
Yaitu pecahnya suatu unit keluarga, terputusnya atau retaknya struktur peran sosial jika salah satu atau beberapa anggota keluarga gagal menjalankan kewajiban peran mereka secukupnya. Ada beberapa macam yang termasuk kategori dari kekacauan yaitu:
2.      Ketidaksahan
Merupakan unit keluarga yang tak lengkap. Dapat dianggap sama dengan bentuk-bentuk kegagalan peran lainnya dalam keluarga. Setidak-tidaknya ada satu sumber ketidaksahan dalam kegagalan anggota-anggota keluarga baik ibu maupun bapak salam menjalankan kewajiban peranannya. Misalnya ayah-suami tidak ada dan karenanya tidak menjalankan tugas atau peranannya seperti apa yang ditentukan oleh ibu atau masyarakat.
3.      Pembatalan, perpisahan, perceraian dan meninggalkan
Terputusnya keluarga disini karena salah satu atau kedua pasangan dalam keluarga tersebut memutuskan untuk saling meninggalkan dan dengan demikian berhenti melaksanakan kewajiban peranannya.
4.      Keluarga selaput kosong
Anggota-anggota keluarga tetap tinggal bersama tetapi tidak saling menyapa atau bekerjasama antara satu dengan yang lain dan terutama gagal memberikan dukungan emosional satu dengan yang lain. Hal ini menjadikan peranan yang seharusnya dijalankan sesuai dengan semestinya menjadi terhambat bahkan dapat mengalami perubahan karena adanya selaput kosong ini.
5.      Ketiadaan seorang dari pasangan karena hal yan tidak diinginkan
Beberapa keluarga terpecah karena suami atau istri telah meninggal, dipenjarakan atau terpisah dari keluarga karena peperangan, depresi atau hal-hal lain. Dengan keadaan seperti ini menjadikan adanya perubahan peranan. Misalnya ayah yang meninggal dunia, menjadikan istri dari ayah tersebut untuk mampu berperan ganda sebagai ibu rumah tangga dan yang menafkahi anak-anaknya (keluarganya).
6.      Kegagalan peran penting yang tidak diinginkan
Malapetaka dalam keluarga mungkin mencakup penyakit mental, emosional, atau badaniah yang parah. Misalnya anak yang mungkin terbelakang mentalnya atau seorang anak atau suami atau istri mungkin menderita penyakit jiwa, penyakit yang parah dan terus menerus mungkin juga menyebabkan kegagalan atau perubahan dalam menjalankan peran utamanya dalam peranannya di keluarga.
7.      Adanya konflik dalam keluarga
Suatu konflik menjadikan adanya suatu permasalahan yang dapat memicu suatu keegoisan diri. Konflik di dalam suatu keluarga sering terjadi yang akhirnya menjadikan adanya perubahan peranan di dalam keluarga. Misalnya suami dan istri mempunyai konflik yang berujung istri pergi meninggalkan keluarganya. Hal ini menjadikan suami harus mampu menjalankan peranannya sebagai ibu untuk anak-anaknya dan harus mampu menjalani kewajibannya untuk mencari nafkah.

8.      Perubahan-perubahan nilai
Biasanya membuat penambahan dalam kegagalan karena ada orang-orang yang dapat menerima cara-cara baru dan ada yang tidak. Ada ketidaksepahaman mengenai apa kewajiban peran itu sebenarnya sehingga mengakibatkan adanya banyak orang yang menilai gagal dalam kewajiban peran mereka, berdasarkan standar baru atau lama. Misalnya di pedesaan umumnya seorang suami menjadi kepala keluarga di dalam keluarganya tersebut, namun karena perkembangan zaman dan adanya perubahan sosial budaya menjadikan adanya perubahan peranan dalam keluarga tersebut yaitu istri yang lebih tegas dan mampu menguasai, mengatur segala hal dari pada suaminya.
C.    Permasalahan dan analasis teori
Teori Struktural Fungsional ( TALCCOTT PARSONS)
konsep utama dalam teori ini adalah fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manisfest, dan keseimbangan (equilibrium). Menurut teori ini masyarakat adalah suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang terjadi pada satu bagian akan mempengaruhi akan membawa perubahan pula terhadap bagian yang lain. Asumsi dasarnya bahwa setiap struktur dalam sistem sosial, fungsional terhadap yang lain. Sebaliknya, jika tidak fungsional maka struktur tidak akan nada atau akan hilang dengan sendirinya. Penganut teori ini cenderung melihat hanya kepada sumbangan satu sistem atau peristiwa terhadap sistem yang lain dan karena itu mengabaikan kemungkinan bahwa suatu peristiwa dapat beroperasi menentang fungsi-fungsi lainnya dalam suatu sistem sosial. Secara ekstrim penganut teori ini beranggapan bahwa semua peristiwa dan semua struktur adalah fungsional bagi suatu masyarakat.
Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang anak mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga. Sehingga keluarga yang merupakan institusi sosial yang bersifat universal dan multifungsional mempunyai fungsi pengawasan, sosial, ekonomi, pendidikan, keagamaan, perlindungan, dan rekreasi terhadap anggota-anggotanya.
Sebagaimana para penganut teori struktural fungsional melihat masyarakat dengan menganalogikan masyarakat ibarat organisme biologis. Makhluk hidup yang bisa sehat atau sakit. Ia sehat jika bagian-bagian dari dirinya (kelompok/individu fungsional) memiliki kebersamaan satu sama lain. Jika ada bagiannya yang tidak lagi menyatu secara kolektif, maka kesehatan dari masyarakat tersebut terancam, atau sakit. Demikian halnya juga dalam keluarga yang terdiri dari anggota-anggota keluarga yang saling berhubungan satu sama lain dan fungsional terhadap anggota keluarga lainnya. Bahwa pada umumnya, keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak dimana masing-masing anggota keluarga tersebut saling mempengaruhi, saling membutuhkan, semua mengembangkan hubungan intensif antar anggota keluarga.
Misalnya fungsi ekonomi keluarga, dalam keluarga terdapat pembagian kerja yang disesuaikan dengan status, peranan, jenis kelamin, dan umur anggota-anggota keluarga.  Ayah sebagai kepala rumah tangga fungsional terhadap istri dan anak-anaknya. Bagi keluarga pada umumnya ayah mempunyai peranan dan tanggung jawab utama dalam pemenuhan kebutuhan material para anggota keluarganya, meskipun para anggota keluarga lain (ibu dan anak-anak sudah dewasa) juga bekerja. Disamping fungsional, Robert K.Merton dalam Ritzer (2009: 22) juga mengajukan konsep disfungsi dalam struktur sosial atau pranata sosial. Bahwa dalam suatu pranata sosial selain menimbulkan akibat-akibat yang bersifat positif juga ada akibat-akibat bersifat negatif. Masih terhubung dengan contoh di atas, bahwa seorang ayah bisa disfungsi terhadap anggota-anggota keluarga lain (istri dan anak-anaknya). Dimana ayah tidak menjalankan peranan dan tanggung jawabnya sebagai pencari nafkah utama dalam keluarganya. Jika hal tersebut terjadi dalam suatu keluarga maka akan mengganggu sistem yang ada dalam keluarga, membuat fungsi ekonomi keluarga mengalami pergeseran.







BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Film ini melihat realitas di era modern yang mana orang tua sibuk dengan pekerjaannya dan mengabaikan anaknya serta ke otoriteran orang tua terhadap anak-ankanya yang tidak memberikan kesempatan terhadap nanknya untuk beradaptasi dengan  kedua orang tuanya dan orang tua tidak memberikan penyatuan atau integrasi terhadap keluragnya karena waktu yang habis dengan jam kerja dan kesibukan masing-masing.Dari film im not stupid too bahwa untuk dapat keseimbangan dalam kelurga di pelukan agil supaya kelurga berjalan sesuai dengan fungsinya dan tercipta keseimbangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar