INTERAKSIONESME SIMBOLIK
(HERBERT BLUMER)
a.
Teori interaksionisme sombolik
Interaksionisme
simbolik adalah interaksi yang dilakukan antar individu dengan mengunakan simbol-simbol
tertentu misalnya dalm bentuk bahasa dan gerakan tubuh (body language).
Teorinya
:
Ø Orang bertindak bukan terhadap struktur, norma dan budaya tetapi
terhadap keadaan (situasi), jadi tindakan orang dipengaruhi oleh situasi.
Ø Mungkin saja orang sama dalam menerima tindakan tetapi akan berbeda
penerimaannya karena situasi bereda walaupun walaupun objek sama.
Ø Struktur memang mempengaruhi situasi tetapi bukan menentukan tindakan
seseorang
Ø Bagaiman terciptanya struktur menuntut teori ini karena apa yang
dibayangkan oleh si A akan sama dengan si B terhadap defenisi sesuatu, sehingga
menimbulkan pola perilaku yang sama pula.
Ø Blumer menambahkan di dalam proses interaksi orang belajar memahami
simbol dan dalam proses memainkan peran mereka belajar bagaimana mengunakan
simbol , sehingga orang itu mampu memainkan/memaami peran orang lain.
Ø Interaksi simbolik didasarkan atas 3 premis, yaitu:
·
Bahwa manusia bertindak terhadap
sesuatu berdasrkan makna. Makna yang ada pada sesatu itu bagi mereka (apa makna
sesuatu sesuatu bagi dirinya)
·
Makna tersebut berasal dari interaksi
sosial dengan orang lain
·
Makna tersebut disempurnakan di
saat interaksi sosial sedang berjalan
Ø Dalam interaksi ada “self indecation’ yaitu proses komunikasi yang
sedang berjalan, dimana individu
mengetahui sesuatu lalu menilainya (memberikan makna) dan memutuskan untuk
bertindak berdasrkan makna tersebut.
b.
Interaksionisme simbolik dalam
fenomena kampanye calon walikota padang
Interaksi
yang dilakukan calon walikota padang begitu beragam baik dalam simbol-simbol
yang digunakan dalam baliho, pengunaan bahsa dalm baliho,serta pengolhan warna
untuk pencitraan dalam daya penarik pemilih untuk memilih mereka.dalam hal ini
kami melihat dalam fenomena dalam baliho kampanye pemilihan calon wali kota
Padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar